TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BTN) memperkirakan nilai hapus buku kredit bermasalah pada semester I/2020 akan meningkat secara tahunan di tengah pandemi Covid-19.
"Angka [hapus buku] dari mulai Januari sampai Juni memang naik ya, lebih tinggi dari angka enam bulan pertama pada tahun lalu," ujar Direktur Finance, Planning, and Treasury Bank BTN Nixon LP Napitupulu dalam video konferensi, Jumat 24 Juli 2020.
Laporan keuangan BTN per 31 Maret 2020 mencatat, aset produktif yang dihapus buku senilai Rp4,38 triliun dengan aset produktif dihapus buku yang dipulihkan senilai Rp49,09 miliar.
Sementara pada periode yang sama tahun sebelumnya, aset produktif yang dihapusbuku senilai Rp3,19 triliun dengan angka yang berhasil ditagih senilai Rp38,99 miliar.
Meski begitu, Nixon belum dapat menyebutkan proyeksi nilai hapus buku kredit bermasalah pada paruh pertama tahun ini. Nilai hapus buku masih menunggu rilis laporan keuangan semester I/2020 pada awal Agustus mendatang.